PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMPUTER
BIDANG GEOLOGI
Nama :
Muhamad Riski Maulana
Kelas : 1IA22
NPM : 54418375
Mat Kul : Peng. Tekno Komp. & Inf.A**
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan artikel yang
berjudul “PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMPUTER
UNTUK BIDANG GEOLOGI”
Artikel ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Pengenalan Teknologi Komputer & Informasi A, Penyusun menyadari
bahwa artikel ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat pengetahuan dan
kemampuan yang penyusun miliki. Namun demikian dengan segala kemampuan yang ada
dan dengan rasa tanggung jawab akhirnya penyusun dapat menyelesaikan artikel
ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga artikel ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan, uluran tangan, maupun
bimbingan dari berbagai pihak artikel ini tidak dapat terwujud, untuk itu pada
kesempatan kali ini perkenankanlah penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
Ibu Nurul Hidayati Nusyirwan, ST. Selaku dosen mata kuliah Pengenalan Teknologi
Komputer & Informasi A dan teman-teman serta semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan artikel ini
Semoga semua bantuan yang diberikan dibalas oleh
Allah SWT.
Akhirnya penyusun berharap semoga artikel ini dapat
memberikan manfaat bagi penyusun berikutnya dan bagi semua pihak umumnya.
Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Jakarta, 26 Oktober
2018
Penyusun
Daftar
isi
Saat ini komputer yang merupakan salah satu alat untuk
teknologi informasi bukan
hanya sebagai suatu barang mewah atau alat bantu dalam menyelesaikan masalah,
melainkan sebagai alat utama dalam melakukan aktivitas pengolahan dan
visualisasi
data geologi, baik dari penyimpanan, pengolahan dan penggunaan ulang suatu
data. Dalam dunia kartogra(khusus peta geologi) peta digital menjadi peta
standard
dalam penyimpanan data, karena tidak membutuhkan biaya yang besar untuk
menyimpan dan mengelolanya. Di samping itu akan membutuhkan waktu ekstra jika
disimpan dalam format hardcopy.
Pada proses pengolahan data, komputer memberikan jaminan akurasi dan kecepatan.
Tidak dibutuhkan waktu berhari-hari untuk menggambar suatu peta atau
mengolah suatu data. Kesalahan rambatan (propagation error) atau kesalahan
akibat
manusia (human error) dapat dikurangi atau dihindari. Yang menjadi pertanyaan
kita
adalah, apakah komputer sebagai tools (alat bantu) atau science (sebagai
sesuatu
yang harus dipelajari).
Komputer
adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah
dirumuskan. Kata computer pada awalnya dipergunakan untuk menggambarkan orang
yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmetika, dengan atau tanpa alat
bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal
mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah
aritmetika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak
berhubungan dengan matematika.
Dalam arti
seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai
dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer.
Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer"
adalah "yang mengolah informasi" atau "sistem pengolah
informasi." Selama bertahun-tahun sudah ada beberapa arti yang berbeda
dalam kata "komputer", dan beberapa kata yang berbeda tersebut
sekarang disebut sebagai komputer.
Kata
computer secara umum pernah dipergunakan untuk mendefiniskan orang yang
melakukan perhitungan aritmetika, dengan atau tanpa mesin pembantu. Menurut
Barnhart Concise Dictionary of Etymology, kata tersebut digunakan dalam bahasa
Inggris pada tahun 1646 sebagai kata untuk "orang yang menghitung" kemudian
menjelang 1897 juga digunakan sebagai "alat hitung mekanis". Selama
Perang Dunia II kata tersebut menunjuk kepada para pekerja wanita Amerika
Serikat dan Inggris yang pekerjaannya menghitung jalan artileri perang dengan
mesin hitung.
Charles
Babbage mendesain salah satu mesin hitung pertama yang disebut mesin
analitikal. Selain itu, berbagai alat mesin sederhana seperti slide rule juga
sudah dapat dikatakan sebagai komputer.
Organisasi memberikan implikasi kepada suatu proses yang
disebut profesionalitas.
Dalam artian bahwa suatu pekerjaan apapun harus dibagi kedalam profesi yang
didasarkan
atas tingkat profesionalitas. Dalam dunia komputasi pun dapat dilihat pembagian
kerja yang didasarkan atas tingkat profesionalitas.
Pada dekade terakhir ini penggunaan komputer pada bidang ilmu
kebumian mencakup
sangat luas, dari pengambilan data, pemrosesan data dan pengelolaan data
(manajemen data). Pemrosesan data geologi (perhitungan, permodelan dan
visualisasi)
akan menjadi cepat jika dilakukan dengan komputer. Saat ini komputer untuk
pengolahan geologi dapat dijumpai mulai dari komputer pribadi sampai computer
setingkat mainframe bahkan jika tidak memiliki uang yang cukup bisa
mengkombinasi
beberapa komputer pribadi untuk dijadikan komputer cluster. Komputer cluster
banyak dipakai untuk menggantikan superkomputer, karena dari segi harga, supercomputer
sangat mahal. Dalam ilmu kebumian komputer jenis ini dapat digunakan
untuk menyimpan dan mengolah data yang besar, misalnya untuk aplikasi
GIS, pengolahan citra, permodelan, dan DEM (Digital Elevation Model).
Beberapa masalah ilmu kebumian yang dapat dilakukan dengan komputer adalah sebagai
berikut:
·
Pengambilan
data (pemetaan secara langsung di lapangan)
·
Penyimpanan
dan manajemen data
·
Pengolahan
dan manipulasi data
·
Penampilan
dan visualisasi data
Dengan adanya notebook, laptop atau mobile computing yang
lain, pengambilan
data atau pemetaan langsung di lapangan dapat dilakukan dengan mudah, baik
dari pemetaan peta dasar sampai pemetaan geologi detail. Keunggulan pemetaan
yang dibantu dengan komputer antara lain akurasi pengeplotan menjadi lebih
cepat
apalagi jika dibantu dengan GPS (Portable GPS). Pengeplotan data koordinat
dapat dilakukan secara otomatis sehingga tidak diperlukan waktu tambahan untuk
memindahkan
data lapangan ke atas kertas atau komputer. Data tambahan di luar peta
geologi/topogradapat disimpan sesuai dengan program yang digunakan.
Proses penyimpanan dan manajemen data menjadi hal yang
penting ketika kita akan
memakai kembali atau membuat basis data dari data yang telah diambil. Data yang
disimpan dalam format hardcopy akan membutuhkan waktu yang cukup banyak jika
akan digunakan kembali untuk suatu analisis, misalnya dibutuhkan waktu untuk
mendigitize dan memasukkan data ulang. Atau membutuhkan biaya tambahan untuk
perawatan data. Data yang disimpan dalam format digital dapat dikelola sesuai
keinginan kita, apakah akan diklasikasi, penambahan data baru atau menghapus
data yang sudah tidak valid.
Data digital dapat diolah dan dimanipulasi sesuai dengan
pendekatan metode yang
akan digunakan. Penerapan metode tertentu untuk suatu data harus
mempertimbangkan
2 hal, yaitu prinsip dari metode yang digunakan dan proses pengambilan
data. Kadang kala suatu metode menjadi tidak tepat kalau digunakan untuk
menganalisis data tertentu yang pengambilannya tidak mendasarkan prinsip pada
metode yang digunakan. Contoh yang paling mudah adalah pada pembuatan peta
kontur. Pada pembuatan peta kontur dikenal ada 2 macam cara pembuatan, yaitu
grid dan triangulasi. Pada data yang tersebar sangat acak atau terkonsentrasi
akan
menghasilkan peta kontur yang tidak representatif jika dilakukan dengan metode
grid, tapi akan lebih bagus jika dilakukan dengan metode triangulasi. Begitu
juga
pada pemilihan metode grid yang dikenal minimal ada 5 macam metode, misalnya
invers distance, nearest neighbor, minimum curvature, kriging, dll. Kesalahan
pemilihan
metode akan menghasilkan visualisasi yang tidak representatif.
Penampilan/visualisasi data dapat berupa teks dan grak. Saat
ini banyak sekali
program untuk pemrosesan teks dan grak yang tersedia secara bebas di internet
(lihat Tabel 1.1). Dalam dunia pengolahan teks dikenal ada 2 macam istilah,
yaitu
pengolah teks (textprocessing) dan pengolah kata (wordprocessing). Kedua hal
ini
sangat berbeda baik dalam losomaupun implementasi. Pada program pengolah
teks, penulis hanya memikirkan isi dari tulisan yang akan dibuatnya. Type
setting atau layout akan dilakukan oleh program pengolah teks. Program seperti
ini misalnya
LATEX, LYX dan TEXMACS. Sedangkan pada program pengolah kata, di samping
memikirkan isi, si penulis harus melakukan layout dari tulisannya. Contoh
program
ini misalnya OpenOfce.org Writer, WordPro, WordPerfect, MicrosoftWord, Kword,
Abiword, Maxwell, dll.
Program grak sangat banyak tersedia bebas, baik dari grak 2 dimensi maupun
3 dimensi. Grak 2 dimensi banyak dipakai untuk menampilkan pengeplotan klasi-
kasi, harker diagram, data uji pemompaan sumur, data geokimia, dll. Sedangkan
grak 3 dimensi banyak dipakai untuk menampilkan data yang terdiri atas 3 atau 4
komponen, misalnya DEM, permukaan 3 dimensi, peta geologi 3 dimensi, pyramidal plot,
dll.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat menuntut
kita untuk
mengikutinya. Karena seperti halnya teknologi yang lain, kesenjangan dalam
teknologi informasi menyebabkan terjadinya harga yang relatif mahal (baik waktu
dan biaya). Contoh yang paling sederhana adalah teknologi pemetaan.
Pada pemetaan konvensional dibutuhkan paling tidak data akuisisi, penggambaran
peta dan penyimpanan. Sedangkan pada pemetaan digital pun akan dibutuhkan hal yang
sama, akan tetapi waktu yang lebih sedikit dan ruang penyimpanan yang relative
tidak membutuhkan biaya perawatan. Kelemahan peta konvensional adalah pada
proses penggandaan, kompilasi dan updating data.
Berbeda dengan pemetaan konvensional, pada pemetaan digital format data menjadi
hal yang sangat penting karena berhubungan erat dengan life time dari suatu data
(basis data).
Jadi tantangan ilmu kebumian dalam teknologi informasi adalah sebagai berikut
(Loudon,
2000):
·
Kemampuan
kuantitatif termasuk pengolahan data spasial
·
Basis
data (manajemen penyimpanan data)
·
Transfer
teknologi (belajar jarak jauh, LAN based learning)
·
Kesenjangan
komputer antara dunia kampus dan dunia industri
·
Kecepatan
perkembangan teknologi informasi
Pada sepuluh tahun terakhir terjadi perubahan yang mendasar
pada perkembangan
teknologi informasi, terutama pada tipe lisensi software. Lisensi software
tidak lagi
didominasi oleh copyright atau komersial, melainkan muncul tipe lisensi baru
yang
dikenal dengan istilah GNU/GPL (GNU/General Public Lisences) dengan variannya
yang memberikan kebebasan pada publik untuk menyalin, mengedit software (source
code) yang berlisensi ini. Tipe lisensi ini sangat menguntungkan publik
pengguna
software, karena tidak dituntut biaya jika ingin menggunakan software dengan
tipe
lisensi ini. Lisensi software yang menguntungkan publik yang lain misalnya,
LGPL
(Library GPL), BSD Lisences (tipe lisensi ini membebaskan publik untuk memakai
memiliki software, tetapi tidak diijinkan untuk memodikasi isi program).
Dari tipe lisensi ini kemudian muncul istilah yang saling bertentangan satu
sama
lain, seperti copyright versus copyleft, close source versus open source,
proprietary versus
freeware). Contoh software proprietary Microsoft Windows, Microsoft Ofce,
AutoCAD, CorelDraw, dll. Sedangkan yang freeware Linux dengan KDE, OpenOf-
ce.org, Xg, Tgif, dll.
Pada sistem operasi terjadi
perubahan paradigma, dari close source ke open source,
misalnya sistem Solaris yang dulunya close source dan komersial sekarang
menjadi
open source dan gratis. MacOS memunculkan generasi baru yang bersifat open
source yang diberi nama Darwin. Dalam dunia komputer saat ini dikenal beberapa
sistem operasi, yaitu Unix/Unix-like (Unix, Solaris, Minix, Linux, FreeBSD),
MacOS
(Darwin), OS/2, FreeDOS dan Windows. Yang menjadi pertanyaan, manakah yang
tepat dipelajari? Pada diskusi di mailing list alumni geologi, banyak alumni
geologi yang baru
mengeluh tentang kesenjangan TI di dunia kampus dan dunia industri. Ada dua
hal yang bisa ditarik dari diskusi ini, yaitu perbedaan sistem operasi yang
menyebabkan
perbedaan penggunaan program dan dasar pengetahuan geokomputasi terlalu
lemah. Umumnya di dunia kampus mahasiswa biasa memakai sistem operasi
windows (sangat sedikit memakai MSDOS), sedangkan di dunia industri umumnya
mereka menggunakan sistem operasi Unix/Unix-like (terutama pada komputer untuk
mengolah data yang rumit). Sebagai contoh, di PT CPI untuk pengolahan data
seismik dan log, mereka menggunakan komputer kelas SunSparc dengan sistem
operasi
Solaris/Unix. Jadi, yang terbiasa dengan sistem operasi windows akan kesulitan
menggunakan sistem operasi Solaris, terutama pada basis programnya.
Saat ini perkembangan
program-program berbasis open source sangat cepat, bahkan
dapat dikatakan lebih cepat dibandingkan program proprietary. Yang dimaksud
dengan
program open source adalah program-program aplikasi yang disediakan source
codenya, yang oleh pengguna bisa diedit, dimodikasi untuk keperluan tertentu.
Program-program ini tersedia secara bebas di internet. Source code program
aplikasi
untuk ilmu kebumian dapat didownload dari situsnya International Association
of Mathematical Geology (IAMG, http://www.iamg.org/) atau ada beberapa situs
internet yang dapat dilihat melalui http://warmada.pandu.org/software.html
Baca juga